Kamis, 18 Oktober 2018

Trip to Pulau Tidung

July 15th, 2018

Late post nih dari beberapa bulan lalu. Baru sempat nulis lagi hehehe.. :)

Waktu beberapa bulan kemarin sewaktu doa bersama team Ecclesia di Rempoa, kami mendapat pesan untuk berdoa di Kepulauan Seribu. Pesan-Nya juga kami berdoa disana dan membawa cinta-Nya Tuhan atas tempat yang kami datangi. Saya seperti melihat sewaktu kami berdoa awalnya gelap gulita tidak kelihatan apa-apa, kemudian perlahan seperti ada warna merah muda dan biru muda yang mulai menyebar di kegelapan tersebut. Akhirnya kami memutuskan saat berdoa di Kepulauan Seribu kami akan mengenakan pakaian berwarna merah muda dan biru. Warna merah muda itu sebagai profetik cinta Tuhan atau love of God dan warna biru sebagai profetik damai sejahtera Tuhan atau peace of God.

Setelah beberapa waktu mencari informasi dan pemetaan mengenai Kepulauan Seribu akhirnya saya dan beberapa teman berangkat ke Pulau Tidung, salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Dan ternyata saya percaya tidak ada yang kebetulan, di Pulau Tidung ini ada tempat yang namanya Jembatan Cinta, konfirmasi dengan doa bahwa kami datang membawa cinta Tuhan.

Puji Tuhan sehari sebelum kami berangkat saya diingatkan untuk berdoa di menara doa Mission House, Baywalk untuk ambil api disana. Karena posisi menara doanya itu di Condominium yang dibangun diatas laut yang nyambung dengan laut menuju ke Kepulauan Seribu. Lalu saya pun dapat hikmat saya dan team menginap saja di Mission House karena untuk berangkat ke Pulau Tidung itu naik kapal dari Pelabuhan Muara Angke jam 6 pagi sudah harus tiba disana katanya. Posisi menara doa dengan pelabuhan itu sangat dekat sekali. Saya percaya tidak ada yang kebetulan. Tuhan atur semuanya sedemikian rupa. Tidak kebetulan kalau saya bisa join dengan menara doa Mission House tersebut.

Saya coba menghubungi teman saya Vina yang menjadi penjaga menara doa Mission House tersebut. Dan puji Tuhan responnya positif, begitupun Pastor Matthew pendiri Mission House ini. Beliau merespon baik saat saya meminta ijin untuk bisa berdoa bersama team subuh di tanggal 15 Juli 2018, untuk persiapan berdoa keliling di Pulau Tidung. Kami pun diijinkan menginap dari malamnya. Bahkan malamnya saya dan team bisa sharing dengan Opa Paul dan Oma, papa dan mama dari pastor Matthew. Bahkan kami diberkati sekali karena didoakan oleh Opa untuk persiapan doa di Pulau Tidung.

Puji Tuhan, God is awesome! Semua sudah Tuhan atur dengan luar biasa baik sehingga kami bisa beristirahat dengan baik dan bisa beristirahat lebih lama karena kami menginap di tempat yang sudah dekat sekali dengan Pelabuhannya. Jam 03.00 WIB saya sudah terbangun dan jam 04.00 saya membangunkan anggota team lainnya berikut Vina dan juga Virgie teman doa di Mission House yang mau ikut mengawal kami dalam doa persiapan sebelum berangkat ke Pulau Tidung. Selesai doa kami langsung bersiap-siap menuju ke Pelabuhan Muara Angke. Bahkan Opa Paul pun ikut terbangun dan menghantarkan keberangkatan saya dan team dari ruangan Condominium.

Kami memesan Go-car pagi itu. Puji Tuhan cuaca cerah dan sangat baik. Saya berangkat dengan kedua teman saya kak Donna dan Lukas. Hanya beberapa menit kamipun sudah tiba di Pelabuhan Muara Angke. Lalu kami langsung ke loket pembelian tiket dan membeli tiket menuju ke Pulau Tidung. Kami sempatkan sarapan dan berfoto bersama dahulu sebelum naik ke kapal. Kami memilih duduk di dek atas karena katanya goyangannya lebih sedikit terasa. Tapi tetap saja saya mabuk laut. Padahal sudah minum antimo juga. Saya hanya diam saja menikmati rasanya. Puji Tuhan tidak sampai muntah.

Image may contain: Aliam Sutedja, Abigail Donna Yusti and Vinita Vindriany, people smiling, outdoor and closeup


Image may contain: Abigail Donna Yusti, Vinita Vindriany and Aliam Sutedja, people smiling, people standing and outdoor

Image may contain: Abigail Donna Yusti, Aliam Sutedja and Vinita Vindriany, people smiling

Dan akhirnya setelah kurang lebih 2 jam perjalanan kami tiba di pelabuhan Pulau Tidung. Puji Tuhan penyertaan Tuhan sempurna atas kami. Begitu tiba kami pun menanyakan ke loket tiket untuk kembali ke Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke karena kami tidak berencana menginap. Dan ternyata kapal yang murah seperti kami berangkat sudah habis tiketnya, maka akhirnya kami membeli tiket kapal cepat karena hanya itu yang masih tersedia tiketnya. Baru setelah itu kami berjalan menuju ke pintu keluar dari pelabuhan. Banyak yang menawarkan kendaraan untuk mengelilingi Pulau Tidung tersebut.

Setelah kami diskusi akhirnya kami memutuskan untuk naik becak motor karena pas sekali itu bisa menampung 3 penumpang. Yang 2 di dalam becak dan 1 dibonceng di motornya.


Image may contain: Aliam Sutedja and Abigail Donna Yusti, people smiling, people sitting, selfie, mountain, sky and outdoor

Kami langsung menuju ke Jembatan Cinta. Sepanjang perjalanan menuju Jembatan Cinta kami bersenda-gurau dan sangat senang sekali menikmati naik becak dan melihat pemandangan sekitar.


Image may contain: ocean, sky, bridge, outdoor, nature and water


Image may contain: sky, ocean, outdoor, water and nature


Di sepanjang Jembatan Cinta ini ada titik-titik pemberhentian dan di setiap pemberhentian itu ada batu bertuliskan kata-kata yang masih berkaitan dengan percintaan.

Image may contain: text


Image may contain: 2 people, including Aliam Sutedja, people smiling, people sitting, people standing, ocean, bridge, sky, child, outdoor and water




Di sepanjang Jembatan Cinta itu kami menikmati keindahan ciptaan Tuhan dan bersyukur sekali diberikan kesempatan untuk menikmatinya. Kami juga sambil menyanyikan lagu cinta untuk Tuhan dengan penuh sukacita. Di setiap pemberhentian saya deklarasi biar setiap tulisan di batu itu bukan hanya cinta antara kedua insan, tapi juga cinta antara Tuhan dan manusia. Biar ada ikatan yang kuat, cinta sejati yang hanya ada di dalam Tuhan, biar itu mengalir atas Pulau Tidung dan mengalir ke pulau-pulau lainnya di Kepulauan Seribu. Di atas Jembatan Cinta itu juga kami berdoa dan bersepakat biar kasih Tuhan mengalir dengan kuat atas Pulau Tidung dan pulau-pulau lainnya. Mengalir atas laut. Sehingga orang-orang yang datang berkunjung maupun penduduk di Pulau-Pulau ini boleh merasakan cinta dan kebaikan Tuhan di dalam kehidupan mereka. Dan hidup mereka hanya terikat dengan Tuhan.

Image may contain: 3 people, including Aliam Sutedja and Abigail Donna Yusti, people smiling, people standing, ocean, beach, sky, outdoor, nature and water


Image may contain: Abigail Donna Yusti, Vinita Vindriany and Aliam Sutedja, people smiling, people standing, outdoor, water and nature





Image may contain: one or more people, people standing and outdoor



Image may contain: Abigail Donna Yusti, Vinita Vindriany and Aliam Sutedja, people smiling, people standing, hat, outdoor, nature and water



Pulau Tidung sangat kecil maka tidak perlu waktu lama untuk kami bisa mengelilingi Pulau tersebut. Kami sempat membagikan kemanisan juga kepada anak-anak yang tinggal di Pulau Tidung. Biar mereka merasakan kemanisan dalam hidup mereka.


Image may contain: 5 people, including Abigail Donna Yusti and Aliam Sutedja, people smiling, people sitting


Mereka senang sekali sewaktu diberikan permen dari kami. Dan kamipun ikutan senang melihat senyum di wajah mereka. Puji Tuhan. God is so good.

Tak terasa haripun sudah mulai sore. Kami sempat makan dulu sambil menunggu kapal berangkat kembali ke Pelabuhan Muara Angke. Karena perut sudah mulai memberikan kode tanda mulai lapar. Dan akhirnya sekitar jam 5 sore kami naik kapal dan kembali ke Pelabuhan Muara Angke. Perjalanan kali ini hanya sekitar 1.5 jam tetapi karena kapalnya cepat jadi goncangannya pun lebih terasa dibanding kapal yang sebelumnya kami naiki. Dan tetap dinikmati saja goncangannya. Bersyukur kami tiba di Pelabuhan Muara Angke sehat sempurna. Dan penuh dengan damai sejahtera, sukacita surga.


Image may contain: Abigail Donna Yusti, Vinita Vindriany and Aliam Sutedja, people smiling, people sitting and outdoor




Image may contain: Abigail Donna Yusti and Aliam Sutedja, people smiling, people sitting, sky and outdoor

Puji Tuhan saat di pelabuhan Muara Angke matahari hampir terbenam jadi kami bisa menikmati dulu keindahan alam yang Tuhan berikan sambil berfoto-foto ria. Terimakasih Tuhan buat segala kebaikan dan anugerah-Mu yang begitu luar biasa dalam hidup kami. Kami sungguh bersyukur buat segala berkat dan kasih setia-Mu yang kami rasakan. Terimakasih untuk perjalanan kami ke Pulau Tidung. Biarlah segala puji hormat dan kemuliaan bagi nama-Mu Tuhan.

God bless!

Image may contain: Abigail Donna Yusti and Aliam Sutedja, people smiling, people standing, sky and outdoor