Jumat, 15 Mei 2015

The Story Begin

Emak Birthday@Home Sweet Home

@Bedugul-Bali

My Beloved Family@Bedugul-Bali

With Mom & Dad@BakmiGM-Bintaro Plaza

Emak, Mommy & Sisters

My Brothers
Lahir dari keluarga keturunan Chinese Jakarta tapi ga punya nama Chinese dan juga ga pernah diajarin bahasa mandarin. Alhasil hanya fasih berbahasa Indonesia menjurus ke betawi.. :) secara sejak lahir sampai besar tinggalnya di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Papa latar belakangnya beragama Khonghucu tapi tidak pernah menjalankan ritual keagamaannya. Mama latar belakangnya Kristen tapi sempat "meninggalkan" Tuhan karena menikah dengan papa. Dan kita anak-anaknya diarahkan mama menjadi Kristen.

Waktu kecil "scene" atau adegan yang sering terlihat di rumah adalah papa mama "adu mulut" alias bertengkar terutama kalau mama mau pergi ke gereja. Papa pasti akan ngeluarin kata-kata yang ga enak didenger. Entah itu "gereja setan", mencaci maki mama dan lain sebagainya. Dan kalau mama mau ajakin anak-anaknya ke gereja, papa seringkali malah ajakin kita main di golden truly atau mengalihkan ke yang lain. Papa juga sering tidak pulang ke rumah. Kerjaannya juga tidak jelas. Yang dulu sering saya liat papa main judi di rumah temennya dan bisa tidak pulang berminggu-minggu. Seringkali mereka bertengkar juga karena uang. Dengan kondisi papa yang tidak jelas kerjaannya dan mama juga hanya ibu rumah tangga sering membuat mereka bertengkar masalah keuangan.

Bahkan pernah juga papa pinjam uang dari temen mama cukup banyak jumlahnya saat itu dan setelah itu dia ga pulang-pulang dalam jangka waktu cukup lama. Kalaupun pulang hanya menimbulkan pertengkaran dengan mama, marahin anak-anaknya, intinya membuat suasana rumah sangat tidak nyaman. Kondisi keuangan keluarga kami sangat memprihatinkan saat itu. Bahkan pernah sampai barang-barang berharga di rumah dijualin semua untuk membayar cicilan hutang papa. TV, kulkas, dan AC tidak ada lagi. Saya sempet bilang kalau ada maling masuk pun ke rumah waktu itu, tidak ada yang bisa dia ambil saking kita udah ga punya apa-apa lagi.

Uang sekolah selalu nunggak. Dan yang paling membuat hati saya tidak nyaman saat pagi sedang tidur, tiba-tiba pintu rumah digedor orang dan ternyata itu orang dari PLN yang mau memutuskan listrik di rumah kami karena ada tunggakan tagihan listrik. Rasanya saat itu saya berharap semua itu hanya mimpi buruk, dan berharap saat saya terbangun dari tidur semuanya itu lenyap. Tapi ternyata tidak. Orang PLN itu bener-bener nyata, dan pernah sampai diputuskan listriknya.

Uang jajan sekolahpun pernah hanya ada 1000 rupiah, dan itu hanya cukup untuk ongkos pergi naik angkot dan pulang naik angkot. Bersyukur sekali sekolah saya tidak terlalu jauh dari rumah, karena pernah satu kali uang 500 rupiah yang harusnya untuk ongkos pulang hilang sehingga mau tidak mau saya pulang dengan berjalan kaki.

Bisa dibilang waktu itu saya kehilangan figur papa dalam keluarga. Dan saya sempat mengalami "broken home". Hubungan saya dengan adik-adik saya juga jadi sangat jauh, apalagi dengan mama papa. Kami tidak pernah ngobrol atau sharing dari hati ke hati. Yang ada saya menjadi pribadi yang sangat cuek. Mungkin karena tidak mau terluka sehingga saya menjadi pribadi yang tidak mau tau dengan apa yang terjadi dalam keluarga ini.

Puji Tuhan, karena dari kecil saya diarahkan untuk ke gereja dan percaya dengan Tuhan Yesus oleh mama. Jadi saya sering ikut sekolah minggu, aktif melayani di gereja sampai dengan remaja. Dan puji Tuhan karena Tuhan berikan kekuatan untuk mama sehingga separah apapun situasi yang kita hadapi waktu itu, ga pernah sekalipun keluar dari mulut mama untuk membenci papa, apalagi mengatakan hal-hal buruk mengenai papa. Yang selalu saya ingat mama selalu ajarin kita untuk berdoa buat papa. Berdoa supaya papa dijamah Tuhan dan berubah. Dan itu yang selalu menjadi doa saya sejak saya kecil. Saya doa supaya papa dijamah Tuhan dan diubahkan Tuhan. Menjadi papa yang bijaksana, yang takut akan Tuhan, yang bisa membawa keluarganya mendekat kepada Tuhan.

Dan memang benar DOA MENGUBAH segala sesuatu. Walaupun tidak instan waktunya bahkan butuh waktu bertahun-tahun tetapi saya bisa melihat pemulihan demi pemulihan terjadi atas keluarga saya. Hubungan papa mama, juga dengan anak-anaknya Tuhan pulihkan. Sekarang papa selalu ada di rumah. Dan secara finansial juga Tuhan pulihkan luar biasa. Tuhan Yesus bekerja dengan LUAR BIASA dalam keluarga saya. Bahkan di waktu-waktu kesusahan justru kasih karunia Tuhan berlimpah-limpah.

SANGAT BERSYUKUR dan BANGGA punya Bapa yang sangat baik. Bapa di surga menggantikan posisi papa di keluarga saya. Pemeliharaannya atas keluarga kami sungguh-sungguh nyata dan luar biasa. Sungguh kasih setianya ajaib. Hari lepas hari Tuhan nyatakan mujizatnya atas keluarga kami.

Mama diberikan talenta untuk berjualan. Dari kita kecil mama pernah jualan baju, kue-kue, kerupuk bangka, kue kering, kue bolu, gado-gado dan lain sebagainya. Saat itu kondisinya mama sudah punya 4 anak. Jadi setiap hari dia harus memberi makan keempat anaknya, ongkos untuk sekolah, belum lagi cicil hutang.

Pernah satu kali mama cerita mama udah ga pegang uang sama sekali, dan dia udah pasrah berdoa sama Tuhan Yesus. Mama cuma bilang sama Tuhan, dia percaya Tuhan ga akan biarkan kita sampai tidak makan. Selesai berdoa tiba-tiba ada yang ketok pintu, ternyata ada orang mau pesen kue bolu dan orangnya kasih uangnya di muka. Sehingga mama bisa beli bahan-bahan kuenya dan keuntungannya untuk kita makan hari itu. PRAISE GOD!!!!

Pernah juga kehabisan beras tiba-tiba kakaknya mama suruh mbanya bawain beras ke rumah. Di hari lainnya kakaknya mama kasih beras lagi tapi mama bilang beras kita masih ada tapi ga punya uang sama sekali. Akhirnya mama minta tolong ke warung deket komplek rumah supaya beras itu dituker dengan barang yang lain seperti telur, indomie dan lainnya dan minta tolong juga sisanya ambil uang cash. LUAR BIASA baiknya Tuhan, pemilik warung itu bisa kasih semua yang mama minta. Padahal logikanya mana mungkin orang mau barang yang sudah dibeli dituker dengan kembaliin uangnya lagi yah.

karena itu saya percaya bangetttttt kalau TUHAN yang MEMBUKA pintu, tidak ada seorangpun yang dapat menutupnya! AMIN! Dan proses yang Tuhan ijinkan terjadi dalam keluarga saya mengajarkan saya hanya untuk mengandalkan Tuhan.

Tuhan hadir lewat orang-orang di sekitar keluarga kami. Lewat saudara-saudara dan teman-teman yang selalu ada buat kami. Support yang tidak ada habisnya untuk kami. Sungguh nyata kehadiran-Nya. Begitu luar biasa pertolongan-Nya selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat.

THANKYOU Daddy, THANKYOU Jesus, and THANKYOU Holy Spirit for everything.. i'm so blessed having such an AMAZING God! i love YOU!











Tidak ada komentar:

Posting Komentar